Misteri Sejarah Kampung Terban kota Jogja dalam catatan Gempa

Kampung Terban Kota Jogja di sebelah selatan kampus Universitas Gadjah Mada, merupakan wilayah cukup terkenal karena merupakan salah satu pusat bisnis dan pemukiman anak kost Jogja. Menurut cerita misteri orang tua setempat, wilayah Terban dahulu tahun 1800an bermorfologi perbukitan atau dataran tinggi. Sebelum jadi kampung dan TPU, tempat ini dikenal sebagai BONG (pemakaman China) yang sangat luas. Daerah BONG kabarnya meliputi kampung di utara jembatan Gondolayu sampai ke Blimbingsari.

Dalam tradisi Cina sesuai dengan Hongsui, pembangunan makam cina di zaman dulu biasanya memang berada di wilayah perbukitan. Masih menurut cerita, perbukitan di daerah ini kemudian runtuh atau amblas dan menjadi daratan rendah. Tak ada yang tau persis sejarah runtuhnya bukit di Terban ini. Namun konon misteri di kota Jogja ini disebabkan oleh gempa bumi besar.

Membuka lembar sejarah aktifitas tektonik, berdasarkan catatan BMKG dan NOAA - NGDC gempa bumi memang pernah melanda Kota Jogja abad 19 di era Sri Sultan Hamengkubuwono VI (1855 – 1877) tepatnya yaitu pada 10 Juni 1867 pukul 5 pagi dengan skala 8-9 MMI. BMKG mematok episentrum dengan koordinat -8.7, 110.8 di tenggara laut Wonosari, Sementara NOAA - NGDC menentukan titik episentrum berada di darat Sumberharjo, Prambanan, Sleman.
( Copas harap cantumkan sumber http://jogjauncover.blogspot.co.id/ )

Gempa Jogja ini disebut telah menyebabkan kerusakan hebat dan tanah longsong dimana-mana, dan faktanya meruntuhkan Taman sari, Keraton dan Tugu Goling Giling Kota Jogja. Sangat mungkin jika gempa 10 Juni 1867 inilah yang meruntuhkan perbukitan di pinggir Sungai Code, sebelah selatan kampus UGM ini.

Bukit yang jadi Wilayah BONG (pemakaman China) itu runtuh ke bawah lalu menjadi kampung tiban. Dari kata tiban itulah disebut menjadi Terban. Gempa ini dicatat dalam manuskrip Keraton Yogyakarta dengan candrasengkala "obah lapis pitung bumi " atau "bergeraknya tujuh lapisan bumi" tahun 1867 Masehi. Hebatnya guncangan tanah saat itu menyebabkan objek wisata Taman sari rusak berat dan terekam jejaknya hingga kini. Tugu golong gilig ( Tugu Jogja sekarang ) turut ambruk dan terbelah menjadi 3.

Graben dalam geologi disebut juga terban yaitu jalur batuan yang terletak di antara dua bagian batuan yang lebih tinggi dan masing-masing bagian tersebut dipisahkan oleh bidang-bidang patahan. Graben atau terban merupakan suatu amblesan akibat peristiwa struktural berupa pengangkatan maupun penurunan.

Antara Bantul Utara sampai Parangtritis adalah graben besar yang terbentuk pada pliosen akhir-pleistosen tengah, merupakan suatu kelurusan yang membagi geologi Pulau Jawa pada sisi barat dan timur. Namun proses penurunan bukit kampung Terban tentu saja tak bisa disamakan dengan Graben atau Terban Bantul yang bersifat kolosal dan massif.

Follow Jogja Uncover

Georitmus | MTGS

Seperti halnya di akun sosmed, di Blog ini kamu juga akan menemukan istilah Georitmus dan MTGS pada bagian menu.
  • Georitmus

    Grafik potensi.

  • Tanggal MTGS

    Kurun waktu potensi.

  • Mitigasi

    Persiapan dini.

  • Kesadaran

    Terciptanya masyarakat sadar bencana.

    SoraTemplates | Free Blogger Templates | Blogger